Minggu, 29 September 2013

Sebuah bait tak bernama :)


Setelah kita sama-sama melupakan senja.
Membuatnya tak bernama sedikitpun.
Ketika rona senja bukanlah sajak bahagia,
Ketika rona senja, berubah menjadi sajak luka,yang harus di cermati secara perlahan.
Setelah puluhan hari terpisah,
Setelah luka-luka yang pernah basah berujung pulih,
Setelah keadaanku,jauh lebih baik dari saat kita terakhir bertemu,
Setelah seluruh perasaan ku mulai kembali menyatu bersama rindu.

Ratusan hari kita berbagi cerita.
Ratusan hari kita menoreh tinta.
Ratusan hari kita belajar saling mengerti.
Ratusan hari kita belajar saling memahami.
Ratusan hari kita betahan,
Ratusan hari kita berjuang,
Ratusan hari kita melawan,
Ratusan hari kita melewati sebuah perang.

Dua mata,dua logika
Dua hati, dua nurani,
Dua tanya, dua doa,
Dua harapan, dua tujuan.

Dapatkah keduanya menyatu tanpa kita?
Dapatkah keduanya hadir jika tanpa kita yang meminta?
Dapatkah keduanya menyatu tanpa sebuah usaha?
Dapatkah keduanya berjalan dengan baik,saling berirama?
Bagaimana perasaan hati yang sudah pergi?
Dibawa rindu kesana kemari,
Dicampakkan oleh ratusan harapan.
Pergi bersama luka yang sengaja ditorehkan?

Dibalik tawa kita yang kita persembahkan untuk hati,
Akan ada senyum kerelaan untuk hati yang sudah pergi,
Dibalik tangis kita yang sama-sama pernah membungkam malam,
Akan ada waktu dimana kita akan bertemu dalam diam,
Diam yang beku,
Diam yang tak berarti apa-apa,
Terlalu dingin untuk nyata,
Namun belum cukup hangat untuk sebuah maya.

Senjanya sudah kembali seperti biasa,
Hati ini sudah sembuh dan berhenti mengeluh,
Seduhan rindu dan jingga,
Akan datang untuk sebuah bahagia :)



Puisi akhir september - Laras Nindya Malini.
 

Anindyamalini Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template