Selasa, 27 Januari 2015

Sebuah pertanyaan tentang cinta



Apakah cinta harus selalu diawali dengan perasaan menggebu ingin memiliki? Hingga pada akhirnya melahirkan sebuah keputusan yang terburu-buru? Dan pada akhirnya selalu merasaka takut akan kehilangan?
Apakah cinta harus selalu berjalan bertimpangan dengan logika?  Hingga pada akhirnya kita sendiri yang akan menyesalinya?
Apakah cinta yang beku, tak akan pernah bisa bersatu walau pada akhirnya mereka mengerti bahwa rindu tidak bisa berbohong?
Apa selamanya, memiliki hubungan jarak jauh hanya akan menjadi kesia-siaan bagi cinta yang tak kuat menahan rasa ingin bertemu, namun terbatas dengan adanya waktu?
Apa selamanya, cinta selalu harus mengorbankan kebahagiaan diri sendiri demi mengatas namakan kebahagiaan orang yang kita cintai?
Apa cinta tidak pernah lelah? Jika ia harus berlari mengejar ketidakpastian dan pada akhirnya dia sendiri yang terluka?
Apakah cinta harus selalu mempertahankan disebelah pihak demi keinginan untuk selalu bersama?
Lalu, bagaimana bila kita yang mencintai memiliki ego yang kuat untuk memiliki namun kita tak pernah memperjuangkan orang yg kita cintai?
Dan, bagaimana pula bila kita yang mencintai sangat akan takut merasakan kehilangan tetapi kita tidak pernah mau perduli apakah dia yang kita cintai masih ingin bersama kita atau tidak?
Apakah cinta harus selalu berpura-pura dalam mengikhlaskan kepergiaan orang yang kita cintai dan mengatakan “mungkin kami tidak berjodoh?”

Karena cinta, bukan sebuah kepura-puraan untuk bahagia melepas kepergiaan seseorang yang kita cintai. Dan, untuk berpura-pura akan hal itu, bukanlah sesuatu yang sangat mudah dilakukan, terlebih ketika hati kecil kita masih menginginkannya. Terlebih jika waktu dapat dikembalikan dengan mudahnya, terlebih jika mata kita mampu untuk tidak melihat kebahagiaannya, dengan begitu berpura-pura akan terasa sangat menyenangkan.

Cinta, bukan sebuah permainan yang bisa kita lakukan sesuka hati kita, bukan untuk menjadi siapa yang menjadi pemenang dan siapa yang kalah. Cinta, bukan sebuah ajang peperangan untuk mengadu seberapa kuat ego dalam diri kita masing-masing hanya untuk kebahagiaan diri sendiri. 

Cinta, juga bukan dua orang yang memiliki karakter dan sifat yang sama untuk menjadikan nya satu, namun cinta terdiri dari dua orang yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda, yang mau menjadikan nya satu, yang mau meredam egonya masing-masing demi bersama, yang ingin melihat satu senyuman dari pasangan mereka dengan tulus dan bahagia, bukan keterpaksaan dan tersenyum hanya untuk berpura-pura dan terlihat baik-baik saja, karna cinta menyatukan perbedaan hanya dengan satu tujuan. 

Karna cinta, adalah rumah ketika rindu itu pulang.
 

Anindyamalini Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template