Rabu, 26 Februari 2014

Aku tau, itu cinta

Aku tau itu cinta,
Ketika dua bola mata tak lagi saling bertatap.
Aku tau itu rindu,
Ketika kita hanya bertemu dalam angan.

Cinta, ketika kau berusaha mencarinya,
Cinta ketika kau berusaha mengejarnya,
Cinta ketika kau berusaha mempertahankannya,
Cinta ketika kau tau bagaimana kau memperlakukannya.

Aku tau itu cinta,
Ketika jemari tak saling mengisi,
Ketika lengan tak lagi merangkul
Ketika kau tak menemukan pundak untuk bersandar.

Aku sadar itu cinta,
Ketika ada jarak membuat kita berbeda
Ketika kita akan jarang bersama
Ketika tak ada kurun waktu untuk saling menyapa.

Cinta datang
Ketika hati dan logika sama sama tak bisa menjawab
Cinta datang
Ketika tak ada lagi kekosongan yang saling mengerti.

Mengertilah,
Rindu tak punya tepi bagi siapapun
Pahamilah,
Rindu tak punya ujung sekalipun.

Sadarlah,
Cinta datang saat kau mulai cemas
Sadarlah,
Cinta hadir ketika kau mulai cemburu
Mengertilah,
Bahwa tak ada kata yang mampu membiasakan mereka.

Kamis, 13 Februari 2014

Kapan?

Kapan hati ini leluasa terbang,
Kesana kemari bagai burung yang bebas mengepakan sayapnya,
Pergi walau kadang tak punya tujuan yang pasti,
Kemudian tiba ditempat yang asing.
Kapan hati ini bisa mencinta,
Tanpa pernah terluka,
Tanpa pernah dinodai tangis,
Selalu saja bahagia?

Kapan hati ini bisa terbang bebas,
Tanpa harus jatuh berulang kali,
Kapan hati ini bisa mencinta?
Sekali lagi tanpa harus ada luka?
Kapan hati ini bisa memiliki rindu,
Tanpa harus berbagi,
Kapan hati ini bisa merasakan rindu,
Tanpa perih yang silih berganti.

Kapan hati ini bisa bernyanyi,
Bebas, lepas tanpa harus memikirkan nanti,
Kapan hati ini terlepas dari sangkar,
Sangkar yang kian terkunci rapat.
Kapan hati ini tak lagi rapuh,
Tak lagi jatuh,
Tak lagi mematuh pada ego,
Tak lagi juga berharap pada semu.

Rongga hati ini mulai terluka,
Untuk kesekian lagi,
Ditempat yang berbeda,
Dengan sosok yang tak sama.

Hati ini hanya ingin bahagia,
Bukan hanya sekedar drama,
Bukan juga cerita yang hanya itu itu saja,
Bukan ingin seperti dinegeri dongeng.

Hati ini hanya ingin bahagia,
Didalam dunia nyata.




Minggu, 09 Februari 2014

Karena akan senantiasa utuh, walau harus jatuh.


Hati wanita itu seperti akar, ia mampu menompang beban sekalipun berat.
Hati wanita itu seperti karang, walau diterpa ombak ia tetap saja mampu menahan nya dengan sempurna.
Hati wanita tak jarang seperti batu, sangat keras.
Namun terkadang hati wanita bagaikan lilin yang rela habis demi terang walau hanya sesaat.

Namun tak selamanya hati wanita itu bagai akar yang menompang pohon.
Namun tak selamanya hati wanita seperti karang yang menahan ombak.
Namun tak selamanya hati wanita dapat berlaku seperti batu.
Namun tak selamanya juga hati wanita dapat bersikap bagai lilin.

Hati wanita butuh kebahagiaan, walau kadang ia harus mengulang kesedihan.
Hati wanita butuh pertahanan, walau kadang ia harus memperjuangkan.
Bagaikan sebuah gelas, hati wanita juga dapat pecah.
Bagaikan sebuah kertas, hati wanita dapat remuk.

Adakah yang perduli?
Ketika hati terus menerus mempertahankan kesia-siaan?
Adakah yang mengerti?
Betapa kenangan selanjutnya akan tetap berada ditempat yang sama?
Adakah yang tau?
Betapa sulit melupakan, betapa melupakan itu tak akan semudah membalikan telapak tangan?
Adakah yang paham?
Betapa kita tidak pernah bisa melupakan walau pada akhirnya tergantikan?

Hati wanita, tetap akan kembali kepada yang satu,
Walau kadang harus terbagi,
Hati wanita akan selalu merasa utuh,
Walau seringkali jatuh.


Untukmu, Siti Farhiya Lestari. :")


Kamis, 06 Februari 2014

Andai detik, bisa terhenti

Hari itu pasti tiba,
Ia pasti datang dengan segala cerita,
Hari itu akan datang,
Walau sekeras karang kita menentang.

Ada rasa yang tak mampu bercerita, 
Sekalipun lewat kata,
Namun makna,
Tak akan pernah sampai dengan sempurna. 

Cita,cinta duka,
Tawa, tangis, bahagia,
Membekas diantara kita, 
Lewat rindu rindu yang menjelma dalam hari. 

Kadang rindu selalu bergerak,
Walau kadang harus melawan jarak, 
Kadang rindu tak pernah mau mengalah, 
Meski pada akhirnya ia selalu kalah. 

Rindu yang terbentang luas, 
Diantara jarak yang membentang bebas.


 

Anindyamalini Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template