-Senin, dd--mm--yyyy
"hey, gimana tadi kuliahnya? baik-baik ajakan? lancar aja kan? oh iya aku kangen banget sama kamu, bisa bbm aku ga?"
Selasa, dd-mm-yy
"kamu dimana, mau temenin aku pergi ga?"
Rabu, dd-mm-yyyy
"kamu kapan liburnya? aku mau cerita-cerita nih, kira-kira sempet dengerin celotehan aku?
Kamis, dd-mm-yyyy
"jangan lupa sholat jumat ya, nanti kalau sudah selesai text aku secepatnya ya :))"
Jum'at, dd--mm--yyyy
"heeey, ini weekend loh, sabtu juga kan, jala yuk? :)"
Sabtu, dd-mm-yyyy
"hello sunday, hei kamu selamat pagi, udah bangun kan? heei aku rindu loh sama kamu, ntar jalan yuk mumpung minggu, besok udah kuliah kan? :')"
Minggu, dd-mm-yyyy
mungkin itu berupa draft yang tak semuanya bisa terkirim sampai didepanmu.
dari typing message hingga bisa berubah menjadi draft bukan tanpa proses atau alasan yang jelas.
sebelum celotehan-celotehan ku terkirim, sudah ada rintangan yang sengaja dikirim untuk membatalkan semuanya.
lalu, apakah aku harus lebih lama lagi memendam celotehan-celotehan itu?
haruskah selamanya itu menjadi draft yang entah sampai kapan akan betah berlama-lama bercokol?
lantas, kapan aku bisa menekan tombol enter?
hingga semua pesan ku bisa sampai ke kamu?
tapi sayangnya, aku tak pernah punya cukup keberanian untuk menekan tombol itu kemudian membiarkannya hanya menjadi draft yang tak kunjung sampai.
karna aku tau, masih banyak hal penting yang harus kau lakukan ketimbang harus membaca seluruh pesan ku dan mengamalkannya :')
dear you, tuan penerima pesan singkat :')