Rabu, 11 Desember 2013
Ketika cinta berbicara, adakah yang mendengar?
Beberapa kali kecewa
Beberapa kali terluka
Namun ia selalu sabar menanti
Walau nanti ia juga akan mati.
Beberapa kali di khianati
Beberapa kali diabaikan
Namun ia tak pernah berganti
Walau pada akhirnya ia akan bertemu pilihan lain.
Beberapa kali bertahan
Beberapa kali berjuang
Beberapa kali melawan
Beberapa kali berada diujung
Namun ia tak pernah bosan
Namun ia tak pernah urung
Namun ia tak pernah tertekan
Namun ia tak pernah berhenti berjuang.
Walau kadang diabaikan,
Walau kadang tak pernah digubris,
Walau kadang diduakan,
Walau kadang selalu dijadikan pelarian.
Namanya juga cinta yang tulus.
Namanya juga cinta yang iklhas.
Kepada siapapun yang singgah,
Kepada siapapun yang datang,
Kepada siapapun yang terluka,
Cinta akan selalu tulus mengobati
Walau kadang tak pernah perduli akan luka yang ia tanggung sendiri,
Walau kadang beberapa hanya "datang"
Walau kadang tanpa ada sebuah kepastian.
Cinta yang tulus tak pernah memilih jalan lain,
Selain setia.
Cinta yang tulus tak pernah menempuh jalan berpisah,
Selain berusaha bersama.
Begitu cinta yang tulus berbicara,
Adakah kedua telinga saling mendengar?
Jika ada,
Mengapa sebuah cinta yang tulus bisa pergi begitu saja?
Ketika cinta berusaha mengobati,
Adakah bagian kita yang saling menyadarkan?
Jika ada,
Kenapa cinta harus kembali membenahkan diri bersama waktu?
Jika ada yang mendengarkan cinta,
Kenapa selalu ada kata mendua?
Namun cinta tak pernah menuntut balas,
Tak pernah ikut mengabaikan walau diabaikan,
Tak pernah mencoba menduakan,
Walau kadang harus rela berbagi.
Cobalah dengar cinta,
Cobalah perjuangkan ia,
Cobalah mengerti bahwa cinta butuh didengar,
Bukan sekedar pengabaian, belaka. :")