Saya,
bahagia bertemu dengan seseorang yang
dengan sedia menyambut tangan saya untuk bangkit dan menghadapi kenyataan
bersama.
Saya,
bahagia bertemu dengan seseorang yang dengan ikhlas menerima keluh kesah “cinta
yang sudah berlalu” walau saya tau betapa bosan nya kamu mendengarkan semua
cerita itu.
Saya,
berterimakasih pada seseorang yang sanggup menghadapi kepala batu saya,
berusaha melunakan walau butuh waktu yang cukup lama.
Saya,
belajar memahami betapa pentingnya sebuah pertemuan ketika jarak menjadi
pembatas diantara kita.
Saya,
belajar bukan untuk setia menjaga hati saya. Tetapi saya belajar untuk setia
pada hatimu dan mendampingimu disetiap keadaan.
Saya,
bahagia bertemu seseorang yang mencintai saya, apa adanya saya tanpa pernah
meminta saya menjadi orang lain yang lebih sempurna.
Saya,
bahagia bertemu dengan seseorang yang selalu menjadikan saya bagian terpenting
dalam hidupnya, disetiap waktunya, dimanapun ia berada.
Saya,
bahagia bertemu dengan seseorang yang selalu memegang tangan saya ketika saya
dalam ketakutan, merangkul saya dan menyediakan selalu pundaknya tempat dimana
saya menumpahkan semua kekesalan saya, kesedihan saya bahkan kebahagiaan saya.
Jika waktu
mempertemukan kita lebih cepat, maka hati ini tidak mungkin berlabuh ditempat
yang salah, maka akan lebih awal saya menentukan siapa pendamping hidup saya.