"memangnya kamu pernah kirim surat buat aku?" tanya nya kembali kepadaku.
"pernah, aku kirim seminggu sebelum kamu ulang tahun,dengan harapan kamu akan menerimanya saat kamu berulang tahun" kataku padanya, sambil memeluknya erat.
"tidak pernah sampai" ujarnya dengan nada kecewa.
"benarkah?" tanyaku kenapa surat itu tak pernah sampai ..
"sudahlah lupakan, aku ingin mengunjungimu disini sudah tiga bulan kita tak bertemu" ia kembali memelukku erat.
"kau merindukanku?" tanyaku dengan nada penuh harapan.
"jelas aku merindukanmu, sayang ..." ujarnya yang sangat jarang sekali memanggilku dengan kata itu.
"daf, kamu sedang tidak bercanda kan?".
"sejak kapan aku bercanda jika berbicara rindu? ucapnya sambil memegang tanganku dan meyakinkanku betapa ia sedang merindukanku.
"kamu menyusul ku berapa lama? toh aku seminggu lagi pulang".
"hanya 2 hari, besok aku sudah harus kembali kedunia nyata".
"secepat itukah?"
"iya, bukannya kamu seminggu lagi akan kembali ketanah air?".
"iya, tapi kalau tidak ada ujian mendadak ya".
"aku tunggu kamu,kamu cepat pulang ya" melempar senyum dan menarikku dari bangku
"mau kemana kita?" tanyaku.
"padang besar, kamu pasti suka" ucapnya yang sudah benar benar menghafal tempat wisata diperlis
"kamu kok tau?" tanyaku dengan penasaran.
"aku dulu sering kesini sama almarhum mamah, jadi aku lumayan tau daerah sekitar sini".
"kamu ga pernah cerita sama aku" protesku.
"kamunya ga nanya sayang, udah yuk kita kesana" ia menarik tanganku dengan erat.
****
"bagaimana? baguskan?".
"iya, jadi dulu kamu sering kesini?".
"iya waktu mama minta temenin beli cendramata" jawabnya sambil mengingat wajah almarhum mamanya.
"jangan sedih" aku mencoba menenangkan sambil mengelus kepalanya.
"kamu mau ini?" tawarnya sambil menawarkan boneka kecil untukku.
"tidak, aku sedang tidak ingin berbelanja" jawabku.
"kamu mau makan? aku punya tempat bagus".
"dimana?".
"kamu ikut yuk, jangan nanya kita bisa lihat senja disana".
"benar? ada senja disana?".
"untukmu, ada.." ia melempar senyum manisnya, memperhatikan mataku dalam-dalam seakan memberi tahu bahwa ia benar-benar mencintaiku.
aku merasakan rindunya mendekapku, merangkulku dengan bijak, lalu membiarkan aku sesak karena aku sudah lama tak bertemu dengannya, sampai ia rela menyusul ditengah jadwal kuliah yang padat.
"kamu gimana dengan kuliahmu?".
"ah, baik-baik saja kok, sama halnya dengan ada kamu".
"kamu seriuskan?".
"ip aku 4? sudah cukup aku serius belum?".
aku merangkulnya, menghirup aroma parfum yang sudah lama tak kutemukan meskipun aku berusaha memakai parfum yang sama, namun rinduku untuknya tak pernah cukup.
****
"ini dimana sayang?".
"ini namanya kuala perlis, baguskan?".
"indaaah, makasi sayang".
"kamu suka senja, aku tau kamu juga suka laut, jadi disini perpaduan yang tepat bukan?".
"kamu ...." rasanya aku sudah tidak bisa berkata-kata, lelaki ini selalu saja membuat ku bahagia, walau terkadang ia harus melupakanku karena tugas-tugasnya.
"jadi besok kamu pulang ya?" tanyaku sambil menahan air mata.
"iya aku pulang, kamu juga akan pulang nanti, kita akan bertemu kan?"
"iya, tapi aku masih kangen..."
"katanya kamu nggak kangen sama aku..." ia mencoba menggodaku.
"yasudah, kalau begitu aku tidak jadi merindukanmu saja".
tiba-tiba ia memberiku sebatang coklat, kemudian pesanan makanan kami datang dan kami menghabiskannya dibawah senja dan biru laut yang sudah menjadi kemerah-merahan :))
"terimakasih untuk hari ini ya sayang.." ucapku padanya didepan asrama
"sama-sama, besok aku berangkat pukul 7 kamu kuliah ya?"
"iyaaa..." aku menahan tangis melepasnya.
"yasudah, selamat kuliah ya dear kamu juga sebentar lagi akan pulang, masuk gih udah malam, love you..."pesannya sambil memelukku.
"sebenarnya ......." aku tak mau melanjutkan kata-kataku, ah aku ingin menangis saja
"sebenarnya apa?" tanyanya padaku.
"tidak jadi, aku baik-baik aja, well thanks for today sayang, thanks buat ngunjungin aku, terimakasih i love you too" aku merangkulnya dan kami berpisah...
*****
aku membuka pintu kamarku, suasana rapi sudah kutemukan rupanya bibi telah membereskan asrama ku sejak aku pergi tadi.
aku mulai mengemasi barang-barangku, memasukkannya kedalam koper dan menyisakan beberapa barang yang akan kupakai dalam beberapa hari kedepan.
sebenarnya berat meninggalkan kota ini, tapi aku sudah merindukan dafa, mama, papa, semuanya ya aku merindukan indonesia :)
aku selesai membereskan barang-barang dan kamarku terlihat lebih rapi. kemudian aku mencoba mengambil hp dan ya dafa mengirimkan pesan singkatnya.
"kamu baik baik, jangan tidur malam malam besok kuliah, selamat tidur sayang..."
aku tak ingin membalasnya, rinduku belum sempurna dan aku memutuskan untuk menghubunginya besok pagi saja.aku mencuci kaki dan mengganti baju dengan piyama ku, lalu bergegas tidur dan mematikan lampu kamar.
keesokan paginya,aku membalas pesan dafa, aku berharap ia sampai diindonesia dengan selamat dan aku kembali beraktifitas dikampus seperti biasanya.
aku menunggu kabar dafa hingga malam, dan seperti biasa pukul 10 malam dafa baru mengabariku ia sudah sampai sekitar 1 jam yang lalu, aku tenang ia sudah berada disana dan disini tersisa aku dan rinduku.
****
sudah tujuh hari aku berada disini, dan akhirnya aku diperbolehkan pulang karena telah menyelesaikan ujian dan mendapat IP 4 untuk semester ini, ah dafa pasti akan senang ucapku.
aku mencoba menghubungi dafa, dan seperti biasa ia sedang sibuk di lab, dan aku memutuskan untuk pulang tanpa memberi tahu dafa, kupikir aku akan memberi tahunya ketika aku berada diindonesia.aku mengemasi barang-barangku, lalu aku menemukan amplop berwarna merah dikotak surat, aku mengambil dan kemudian membacanya, itu surat dari dafa yang tak pernah kubaca karena aku tak tau, makanya ia panik dan menyusulku, oh inikah sebabnya? aku bahagia ia perduli denganku.
pesawatku sebentar lagi mendarat diindonesia, aku bahagia bertemu dengan semua nya terutama dafa! :)
ketika aku mendarat, dafa ternyata sengaja menungguku dibandara dan menyeretku kesebuah tempat, rupanya ia sedang mempersiapkan kado ulang tahun untukku :))
ini cerpen kedua, silahkan dibaca mohon maaf jika masih ada kekurangan :)