ia terdiam ketika ditanyai tentang keadaan pacarnya diluar sana.
"bagaimana keadaan pacarmu?" tanya seorang sahabat lamanya yang sudah lama tak ia temui.
"entahlah, tidak ada dia mengabariku sejak seminggu yang lalu" jawabnya tegas namun penuh pilu.
"kenapa? dia sibuk? tanya sahabatnya kembali.
"aku enggak tau"
dia mulai sedih ketika harus ada orang yang bertanya kemana pacarnya itu, padahal mereka satu fakultas namun beda jurusan.
'kenapa harus ada yang bertanya tentang dia? bukankah di sudah lupa tentang aku?' gumamnya dalam hati sembari menahan pedih yang terus menerus menyayat hatinya.
sore itu ia jelajahi, ruangan demi ruangan mengintip-intip apakah ada mahasiswa disaat hari libur?
apakah ada kegiatan dijurusannya?
ia penasaraan ...
ia menuju ruangan dimana sebaris ruangan itu milik jurusan mereka.ia mengintip satu demi satu kelas, namun tak ada yang berpenghuni.
pikirannya melayang ke laboraturium, mungkinkah akan ia temui kekasihnya disana? rindunya sudah berkecamuk kian dalam, ia sudah tak tahan.
secepat mungkin ia pergi ke arah laboraturium, kembali ia temukan bahwa disana sama sekali kosong, tak ada seorang pun yang hadir.
kemudian ia terdiam, duduk disalah satu bangku dipojok laboraturium,memandangi sekitar bahwa hari hampir petang dan ia tak menemukan kekasihnya sejak pagi, dan ia juga tak mendapat kabar tentang kekasihnya. ia cuma ingin bilang, hari ini hari pertama kali mereka bertemu, disalah satu ruangan ketika ada penyuluhan tentang kesehatan, namun lelaki itu tak kunjung memberinya kabar selama seminggu.
kemanakah dia?
tidakkah ia ingat ia punya pacar?
lantas aku? apa yang aku lakukan disini?
setelah hatinya bergumam demikian, ia pergi kearah parkiran.
parkiran itu tampak sepi, hanya beberapa mobil dosen dan mahasiswa jurusannya yang sedang melakukan penelitian, kemudian ia menelaah satu persatu motor yang ada disana, namun tak ia temui motor kekasihnya.pikirannya kian terpuruk, kemudian ia mengambil handphonenya, sudah kah ada kabar dari lelaki itu? gumamnya..
namun ketika ia mengambil handphonenya, ia tak mendapati kabar sedikitpun, air matanya menetes bergantian, membasahi wajahnya yang sudah lelah lahir dan bathin. kemudian ia membereskan air matanya itu, mengambil motornya kemudian menghidupkannya dan bergegas untuk pulang kerumah.
seharian dikampus, membuatnya merasa lelah.
ia tak menemukan lelaki itu.
rindunya kian menyiksa, air matanya mulai mendekapnya.
ia sedih, lara marah semua jadi satu.
ia mengambil handphonenya dan mencoba menelpon kekasihnya namun .....
"nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi"
ia menumpuk kekesalannya pada sore itu.
kemudian, ia bergegas mandi ia lupa hari ini acara ulang tahunnya yang ke-19.
lelaki itu tak kunjung ada hingga acara selesai, kekecewaanya bertumpuk dan ia hanya bisa menangis.
tiba-tiba salah satu temannya menariknya keluar rumah, kemudian menutup matanya dengan menggunakan slayer, daaaan ...........................................
"happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday happy birthday to you"
lagi itu menghiasi hening malam pukul 9, ia tak menyangka akan ada kebahagiaan seindah ini.
temannya membuka matanya, kemudian ia melihat ada tulisan berjejer dalam lilin yang sudah disusun rapi dan lampu halaman rumah yang gelap, diujung sana sudah terlihat lelaki yang ia cari sejak pagi membawa gitar dan menyanyikan lagu kesukaan mereka.
ya, hari itu tak jadi kelabu baginya, lelaki dan rindunya sudah sampai :)