jumat, 17 may 2013.
hari ini, hari kelahirannya ibu. sudah 42 tahun ibu dititipkan sama Allah untuk menjalankan sebagian takdirnya yang sudah digariskan oleh Allah.
sudah 42 tahun, ibu hidup dengan pengalamannya, sudah banyak hal yang didapati ibu untuk mendidik anaknya agar menjadi seseorang yang sukses, juga bisa jadi ibu yang baik jadi anaknya kelak.
sudah hampir, 19 tahun ibu merawat dan membesarkan aku.
memperhatikanku mulai dari hal yang paling partikelnya paling kecil hingga yang paling besar.
sudah hampir 19 tahun ibu mendidikku, menjadi anak yang berbakti untuk kedua orang tua, berguna untuk semua orang, istri yang baik bagi calon suaminya nanti, serta calon ibu yang tentunya dapat mendidik anaknya dengan baik.
ibu selalu mengajariku banyak hal, meski terkadang ibu harus mengomeliku agar aku bisa mengerjakan segala sesuatunya dengan baik.
bagi ibu, melihat anaknya dapat mengurus rumah dan memiliki prestasi yang baik sudah cukup.
tidak hanya itu, ibu juga mau anaknya memiliki akhlak yang baik, selalu berdoa dan menyerahkan segala urusan kepada yang diatas.
menurut ibu bahagia itu sangat sangat sederhana, tidak seperti kasihnya yang tidak pernah sederhana.
kasih sayang ibu selalu luar biasa, meski kasih sayang ibu tidak pernah kita rasakan.
tapi, cobalah diam sejenak.
perhatikan hal-hal didekatmu, bisakah kau tumbuh besar dan sempurna tanpa kasih sayang seorang ibu?
bisakah kau berjalan dengan lancar tanpa bimbingan seorang ibu?
membaca, menulis dan banyak hal lain yang semuanya berasal dari ibu.
pernahkah berfikir jika ibu adalah bagian dari hati kalian yang sebenarnya?
ibu, selalu punya feeling kepada buah hatinya.
ibu itu segalanya.
malaikat yang nyata untuk kita.
bisakah kita rasakan?
sudahkah kita berhasil membalas kasih sayang beliau?
kasih sayang beliau tidak pernah terbalas, sedikitpun kita tidak akan bisa membalasnya.
wujud anak suksespun, belum cukup untuk membalas kasih sayang seorang ibu.
bayangkan saja...
ibu rela mengandung kita selama 9 bulan.
menggendong perut besarnya kemana-mana,
rasa sesak, gatal, capek dan lain-lain sudah terlebih dahulu hinggap.
tapi, apakah ibu pernah protes?
apakah ibu pernah mengeluh?
apakah ibu pernah menyia-nyiakan kita?
ibu selalu sedia merawat kita sejak kecil.
sejak kita masih berbentuk zigot.
kemudian berkembang hingga menjadi janin.
ibu selalu memikirkan kesehatan kita, demi menjaga kita dari ketidaksempurnaan.
bayangkan, sudah berapa banyak uang yang ibu keluarkan untuk membeli vitamin kita?
lantas, apa pernah ibu mengakumulasikannya ketika kita sudah sukses?
apa pernah mendengar kalimat "ganti uang ibu"?
lalu ketika melahirkan..
apa perasaan seorang ibu ketika melihat tangisan anaknya pecah?
lalu seorang bidan atau dokter mengatakan..
"anak ibu lahir dengan sempurna"
masih ingatkah kita dengan senyum bahagianya?
kita tidak akan pernah ada, tidak akan pernah hidup sebagai anak tanpa seorang ibu.
ibu adalah wujud malaikat nyata.
yang dikirimkan Allah untuk menjaga kita selama ibu masih diberikan waktu.
lalu apakah pantas kita menyakiti hati seorang ibu?
bukankah ibu terlalu sempurna untuk disakiti?
lalu apakah pantas kita membentak seorang ibu jika ibu melakukan salah?
pernahkah ibu membentak kita ketika kita memecahkan gelas?
tidak bukan?
lalu apakah masih pantas kita membentak beliau?
menganggap omelan dan larangan beliau itu bencana?
seorang ibu, tidak akan pernah berniat menjerumuskan anaknya.
seorang ibu hanya ingin yang terbaik untuk anaknya.
bersyukurlah kita yang masih punya ibu.
masih mendengar omelannya setiap pagi.
masih menjadi tempat kita untuk mengeluh.
menyimpan kebahagiaan dan harapan.
segalanya...
karna ibu, adalah setiap bagian waktu kita, yang harus kita jaga agar tidak berakhir sia-sia.