ia pikir ia akan ketinggalan pesawat yang akan menghantarkannya kenegeri sakura. ia melirik kanan-kiri, semua terasa asing hingga ia memutuskan untuk bertanya pada seorang satpam.
"maaf pak menganggu,boleh saya bertanya?" ia meletakkan kopernya terlebih dahulu.
"iya mbak, ada yang bisa saya bantu?".
"pesawat dengan tujuan jakarta-pontianak sudah take off?"
"maaf mbak, saya tidak tahu untuk lebih jelasnya saya bisa lihat tiket mbak dan bertanya pada bagian informasi?"
"oh boleh pak (ia merogoh jaketnya) ini pak" katanya sambil menyerahkan lembaran tiket.
"tunggu sebentar ya mbak, silahkan duduk dulu." ia mempersilahkan wanita itu duduk dikursi berwarna hijau.
lima menit kemudian ...
"mbak, pesawatnya belum berangkat sepertinya delay mbak bisa langsung menuju terminal keberangkatan." kata satpam itu mengarahkan wanita itu menuju terminal keberangkatan.
"maaf ya pak merepotkan, terimakasih pak." wanita itu menyeret kopernya.
ia membuka pintu terminal keberangkatan, tampak sudah banyak orang menunggu daritadi.
ia memutuskan memilih kursi diujung dekat sebuah jendela, jauh dari keramaian agar bisa membaca dengan serius novel yang dibawanya.
hujan membuat wanita yang menggunakan pakaian berwarna coklat, dibalut jaket berwarna hitam itu mengamati langit sekian lama. beberapa kali ia membuka lembaran novel yang sudah ia baca, hingga pada saat menuju halaman terakhir, tatapan matanya berhenti.
ia melipat novelnya, kemudian menutupnya. rasanya ada yang janggal,seperti ada yang memperhatikannya dari kejauhan.
ia melirik sekitar, sepertinya tak ada yang mencurigakan baginya. ia kemudian meneruskan lagi membaca novelnya. lebih kurang 20 menit menunggu, sudah ada panggilan bahwa pesawatnya akan segera berangkat.
ia mengemasi barang-barangnya dan menuju pintu keluar.
diatas pesawat...
ia mengamati lapangan pesawat yang masih basah karena sisa hujan. ia melihat sekitar, tak adakah yang bisa diajaknya mengobrol?
ia membuka bungkus permen coklat dan mengunyahnya sambil mengamati sekeliling lagi.
tampaknya ia sudah curiga,bahwa orang yg tadi mengikutinya dibandara akan tetap mengikutinya didalam pesawat, namun ia tak menemukan pria berkaca mata hitam yang tertangkap mengamatinya ketika ia sedang membaca novel tadi. ia menghabiskan perjalanan jakarta-tokyo yang cukup lama itu dengan tidur untuk menjaga agar ia tidak lelah ketika sampai dinegeri sakura tersebut.
ia tiba dibandara international narita dengan selamat. langkah kakinya menghirup udara jepang rasanya sudah membuat hatinya tenang. sekali lagi, ia merasa ada yang mengikutinya sejak tadi.
dibandara..
"karen!" teriak kedua pasangan dari jarak jauh.
itukah gio dan felic? mereka memang berjanji akan menjemputnya dibandara.
"gi, felic?" iya?
"iya ini kami berdua, mereka mencoba menjelaskan kepada wanita itu."
"maaf aku tidak pakai kacamata, jadi tidak terlalu terlihat jelas."
"iya, tidak apa-apa, akhirnya sampai juga dijepang."
"tapi aku tidak bisa lama, hanya sekitar seminggu saja, liburku telah habis.."
"asalkan senang saja disini,
mereka bertiga meneruskan perjalanan menuju rumah lama Kayren yang terletak disebelaha rumah mereka berdua.
Gio dan Felicia adalah dua sahabat karen yang menikah 2 tahun lalu dan pindah kejepang untuk meneruskan pendidikan mereka dan menetap dijepang,sedangkan kayren memilih untuk pulang ke indonesia karena ia sudah kecewa pada jepang dan masa lalunya.
"selamat datang!" ini rumahmu kata felic sambil membukakan pintu.
"masih tetap dan ya tidak ada yang berubah disini." kayren menapaki lantai rumahnya yang masih licin dan bersih, bahkan perabotannya masih bersih dan tertata dengan baik.
sangat terlihat bahwa felic benar-benar mengurus rumahnya tersebut.
ia membuka pintu kamarnya, desainnya masih sama,kasur berwarna coklat memanggilnya untuk beristirahat.
kalau mau istirahat,kami akan meninggalkanmu, aku pikir kau memang butuh istirahat.
esok harinya...
"ren mau kemana?" tanya felicia.
"mau jalan-jalan, kamu mau ngantor ya?"
"iya nih, aku sama gio pergi dulu ya."
"yasudah kalian hati-hati yaa" melambaikan tangan dari depan pagar.
kali ini kayren memilih menggunakan dress berwarna pink dan memutuskan untuk berjalan-jalan ditaman sakura didekat gunung fuji.
ia merasa ada yang mengikutinya,sama ketika ia masih berada dibandara.
ia menoleh kebelakang, namun tak ada orang yang mengikutinya,hingga ia memutuskan untuk duduk disebuah restoran dan memesan green tea juga mochi sebagai temannya membaca novel (lagi), tiba-tiba ..
"masih suka pakai dress pink sambil baca novel ya?" tanya seorang lelaki yang duduk didepannya.
"iya, .." ia menutup novelnya dan mendapati bahwa lelaki itu adalah mantan pacarnya yang sudah menghancurkan keinginannya untuk menetap dijepang.
"kenapa melihat ku aneh? bukankah aku masih sama?"
"kenapa datang lagi? apa maumu?" tanya kayren mendadak panas.
"aku hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu... mungkin besok didekat taman sakura."
"gunung fuji? untuk apalagi dafa, bukankah kau sudah membuangku jauh-jauh?"
"stop berkata demikian ren, aku punya cukup penjelasan untukmu."
"penjelasan apa lagi? semua sudah selesai fa..kau yang memutuskannya bukan?"
"karna aku punya alasan dan temui aku besok."
lelaki berkemeja itu meninggalkannya. luka lamanya terusik kembali sepertinya ia harus rela sakit hati lagi.
dua hari kemudian..
"akhirnya kamu datang juga.."
"sudahlah jangan banyak basa-basi sebenarnya kau mau apa?"
"aku hanya ingin menjelaskan tentang hubungan kita.."
"hubungan apa lagi?,semuanya sudah ku anggap selesai."
"tidak ren,aku masih mencintaimu"
"mencintaiku? bukankah kau telah memilih bersama vero ketimbang bersamaku?"
"vero? vero mengarang semua cerita selama ini, aku, gio, dan felicia sudah mengetahuinya bahkan vero melakukan ini hanya karna ia ingin melihatmu menderita."
"menderita?"
"iya, ketika kalian sma kau ingat pernah menerima cinta deo?sahabatmu dan vero?"
"iya.." wanita itu terdiam.
"sebab itulah vero merebutku darimu, ia ingin kau merasakan apa yang ia rasakan dulu."
"sebegitu jahatkah ia?"
"ia hanya ingin balas dendam, itu saja ..."
"aku tidak bisa berkata apa-apa lagi.."
"jadi bagaimana keputusanmu?"
"keputusan apa?"
"kembali padaku?"
"akan kupikirkan, nanti temui aku pada pesta lampion ya aku kan jawab pertanyaanmu."
mereka berpisah hingga pesta lampion diadakan.
hati kayren mendadak pilu, hancur berkeping-keping ternyata sahabatnya masih menyimpan dendam dan amarah kepadanya.
"sudah tau semua?" tanya felicia.
"hemm, masih terasa sakitnya, kau mau memaafkan vero?"
"tentu, dimana dia sekarang?"
"dia sudah meninggal karena bunuh diri, ia depresi suaminya selingkuh lagi."
"vero..." wanita itu meneteskan air matanya.
"kami menghindari mengabarimu karena kami tau ku sedang patah saat itu."
bersambung ....